Pages

Tuesday, September 27, 2011

laporan hasil uji zat dalam makanan



LAPORAN HASIL UJI ZAT DALAM MAKANAN

Oleh:
Auliyah Shofiyah






MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 MALANG
JALAN. BANDUNG NO 7


A. TUJUAN PENGAMATAN
Untuk mengetahui kandungan amilum, glukosa, protein dan vitamin pada beberapa sampel makanan.

B. DASAR TEORI
1. Vitamin C (asam askorbat)
Vitamin adalah suatu zat organic yang diperlukan tubuh sebagai pengaturan
proses fisiologis tubuh.Walaupun diperlukan dalam jumlah sedikit tetapi fungsinya tidak dapat digantikan dengan zat-zat lain. Vitamin C berperan dalam menghambat reaksi-reaksi oksidasi dalam tubuh yang berlebihan dan memelihara fungsi normal semua unit sel.
Vitamin C banyak terdapat pada buah-buahan, seperti jeruk, jambu, pisang
dan sayuran berwarna hijau. Kekurangan vitamin C mengakibatkan skorbutum, pendarahan pada kulit, kerusakan sendi, dan gusi. Untuk menguji kandungan vitamin C pada bahan makanan dapat menggunakan larutan amiluk Iodida atau bias juga menggunakan betadine

2. Protein
Protein berasal dari kata proteos yang berarti pertama atau utama. Protein
merupakan bahan makanan penting atau utama yang berfungsi dalam pembentukan atau pertumbuhan sel. Protein merupakan senyawa makromolekul (polimer) alam yang terdiri atas 5.000 sampai jutaan molekul asam amino yang terikat. Ada 20 jenis asam amino yang menyusun molekul protein.
Ada 2 kategori asam amino yaitu asam amino esensial dan asam amino
nonesensial. Asam amino esensial adalah asam amino yang harus ada dalam makanan karena tubuh tidak dapat memproduksi dengan sendirinya. Adapun asam amino nonesensial adalah asam amino di mana tubuh manusia mampu memproduksi dengan sendirinya. Daging sapi, telur, ikan, ayam, dan kacang-kacangan banyak mengandung protein. Untuk menguji kandungan protein pada bahan makanan dapat menggunakan larutan Fehling A dan Fehling B

3. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa makromolekul (polimer) alam yang disebut polisakarida (mengikat banyak sekali gugus-gugus sakarida). Selain polisakarida dan monoksakarida, dikenal juga senyawa disakarida, yaitu senyawa yang tersusun atas dua monosakarida.
Di dalam tubuh, senyawa polisakarida dan disakarida tersebut dicerna
dengan bantuan enzim menjadi molekul sederhana, yaitu glukosa. Glukosa dalam tubuh diuraikan sehingga menghasilkan energi, yang digunakan tubuh untuk melakukan berbagai aktivitas. Jika jumlah glukosa yang berlebih pun dapat diubah menjadi lemak dan disimpan di dalam jaringan adipose (jaringan lemak).
Sedangakan amilum adalah hasil pencernaan karbohidrat dimulai di mulut. Bola makanan yang diperoleh setelah makanan dikunyah bercampurn dengan ludah yang mengandung enzim amilase (sebelumnya dikenal sebagai ptialin). Amilase  menghidrolisis pati atau amilum menjadi bentuk karbohidrat lebih sederhana, yaitu dekstrin. Untuk penujian amilum dapat digunakan Iodin. Sedangkan pengujian glukosa menggunakan Benedict.



  1. ALAT DAN BAHAN
1.Alat:
    1. 6 tabung reaksi
    2. Rak tabung reaksi
    3. Pipet
    4. Penjepit tabung
    5. Pembakar spiritus
    6. Larutan Iodin
    7. Lautan Benedict
    8. Larutan Biuret
      1. Bahan:
a. tepung
      1. kurma
c. tahu
d. tempe
e. nasi
f. tomat
g. air jeruk nipis

  1. CARA KERJA PENGAMATAN
    1. Siapkan bahan-bahan yang akan diuji
    2. Jika bahan masih berupa padatan, buat agar menjadi lembek
    3. Masukkan bahan pada tabung reaksi
    4. Siapkan pembakar spiritus

  1. PENGAMATAN
    1. Uji Amilum
Pada bahan yang akan diuji, teteskan Iodin sampai separuh dari banyaknya zat yang diuji. Setelah itu, dibakar pada pembaka spiritus sampai mendidih. Bahan yang mengandung amilum akan berwarna biru kehitaman.




Bahan
Warna sebelum pembakaran
Warna sesudah pambakaran
Hasil pengamatan
Tepung
Putih
Biru kehitaman
Positif
Kurma
Coklat

Negatif
Tahu
Putih

Negatif
Tempe
Coklat

Negatif
Nasi
Putih

Negatif
Tomat
Oranye

Negatif


    1. Uji Protein
Pada bahan yang akan diuji, beri 5 tetes Fehling A dan 5 tetes Fehling B. Setelah tecampur dan berubah warna, maka dapat diketahui hasilnya. Bahan yang mengandung protein akan berawarna keunguan.




Bahan
Warna sebelum
Warna sesudah
Hasil pengamatan
Tepung
Putih
Ungu
Positif
Kurma
Coklat

Negatif
Tahu
Putih
Ungu
Negatif
Tempe
Coklat
Ungu gelap
Positif
Nasi
Putih

Positif
Tomat
Oranye

Negatif


    1. Uji Glukosa
Pada bahan yang diuji, teteskan larutan Benedict sampai separuh dari banyaknya zat yang akan diuji. Kemudian dibakar dengan pembakar spiritus sampai mendidih. Jika bahan positif mengandung glukosa maka akan berwarna jingga.



Bahan
Warna sebelum pembakaran
Warna sesudah pambakaran
Hasil pengamatan
Tepung
Putih
Biru
Negatif
Kurma
Coklat
Hijau kekuningan
Positif
Tahu
Putih
Ungu
Negatif
Tempe
Coklat
Hijau gelap
Negatif
Nasi
Putih
Biru
Negatif
tomat
Oranye Oranye
Negatif


    1. Uji vitamin
Pada uji vitamin, sebagai pembanding digunakan air jeruk nipis. Langkah pada uji vitamin dengan menambahkan cairan penguji, Iodin sampai warna bahan berubah menjadi bening. Jika warna berubah menjadi bening, bahan yang diuji mengandung vitamin C. Jika pada tetesan ke sepuluh bahan yang diuji belum berubah warna menjadi bening, maka bahan tersebut negatif mengandung vitamin C.
Saat meneteskan cairan penuji pada air jeruk nipis, sampai tetesan ke lima, air jeruk nipis akan berubah menjadi benin. Sedankan pada tomat, akan berubah menjadi bening setelah tetesan ke 7.

  1. KESIMPULAN
    1. Bahan yang mengandung amilum adalah tepung.
    2. Bahan yang mengandung glukosa adalah kurma.
    3. Bahan yang mengandung protein adalah tepung, tahu dan tempe.
    4. Bahan yang mengandung vitamin C adalah tomat dan air jeruk nipis.

No comments:

Post a Comment